Motor menjadi pilihan transportasi utama di kota besar karena mampu menembus kemacetan. Namun, gaya berkendara yang tidak tepat dan perawatan yang kurang optimal dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar.

Menerapkan strategi hemat bahan bakar dapat mengurangi pengeluaran dan memperpanjang usia motor. Selain itu, langkah ini juga membantu menjaga performa kendaraan tetap optimal.

Hindari Akselerasi dan Pengereman Mendadak

Dampak Akselerasi Mendadak pada Konsumsi Bahan Bakar

Akselerasi yang tiba-tiba memaksa mesin untuk bekerja lebih keras dalam waktu singkat. Hal ini menyebabkan lebih banyak bahan bakar disuntikkan ke ruang bakar, meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 15-20%. Pola berkendara ini juga memperpendek umur komponen mesin.

Risiko Pengereman Mendadak pada Efisiensi Mesin

Pengereman mendadak membuat energi kinetik yang dihasilkan mesin terbuang sia-sia. Setiap kali motor berhenti tiba-tiba, mesin harus kembali bekerja keras untuk mencapai kecepatan yang sama. Hal ini menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat dan mempercepat keausan komponen rem.

Menghindari Akselerasi Berlebihan di Jalan Menanjak

Saat berada di tanjakan, pengendara cenderung mempercepat motor secara berlebihan untuk menjaga momentum. Sebaiknya, gunakan gigi rendah dan pertahankan kecepatan stabil agar mesin tidak bekerja terlalu keras. Teknik ini efektif untuk mengurangi beban mesin dan konsumsi bahan bakar.

Memanfaatkan Teknik Engine Braking

Engine braking adalah metode memperlambat kendaraan tanpa menggunakan rem, melainkan dengan menurunkan gigi secara bertahap. Teknik ini mengurangi penggunaan bahan bakar saat deselerasi dan membantu mengurangi panas berlebih pada rem.

Baca juga: 11 Oli Mesin Motor Matic Terbaik Agar Mesin Lebih Awet

Rantai Tidak Terlumasi dengan Baik

Efek Gesekan Berlebih Akibat Rantai Kering

Rantai yang tidak terlumasi akan meningkatkan gesekan antara rantai dan sproket. Gesekan berlebih ini menghambat putaran roda dan membuat mesin bekerja lebih keras. Akibatnya, konsumsi bahan bakar meningkat, terutama saat motor melaju di kecepatan tinggi.

Peran Pelumas Rantai Dalam Mengurangi Gesekan

Pelumas rantai berfungsi untuk mengurangi gesekan dan menjaga rantai tetap bekerja lancar. Tanpa pelumas, rantai akan cepat aus dan kaku, membuat mesin harus bekerja lebih keras untuk menggerakkan roda. Gunakan pelumas khusus rantai agar lebih efektif.

Membersihkan Rantai Secara Berkala untuk Mencegah Penumpukan Kotoran

Kotoran, pasir, dan lumpur yang menempel pada rantai akan memperburuk kondisi rantai dan meningkatkan gesekan. Rantai yang kotor lebih berat dan sulit bergerak optimal. Bersihkan rantai secara rutin menggunakan sikat dan cairan pembersih untuk menjaga kelancaran putaran roda.

Mengatur Ketegangan Rantai

Rantai yang terlalu kencang dapat meningkatkan gesekan dan membuat mesin bekerja lebih keras. Sebaliknya, rantai yang terlalu kendur berisiko lepas dari sproket. Pastikan ketegangan rantai berada pada posisi yang ideal agar putaran roda tetap lancar dan bahan bakar tidak terbuang sia-sia.

Mengganti Rantai yang Berkarat atau Aus

Rantai yang berkarat atau aus akan menjadi lebih kaku dan sulit bergerak meskipun sudah dilumasi. Karat akan menimbulkan gesekan berlebih, mempercepat keausan rantai, dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Jika rantai sudah menunjukkan tanda-tanda keausan, segera ganti untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Baca juga: Kenali 11 Penyebab Motor Overheat dan Tips Mengatasinya

 

Cek Tekanan Ban Secara Berkala

Mengapa Tekanan Ban Berpengaruh Pada Konsumsi Bahan Bakar?

Ban yang kurang angin meningkatkan gesekan dengan jalan, membuat mesin bekerja lebih keras untuk menggerakkan motor. Penurunan tekanan ban sebesar 1 psi saja dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 3%. Selain itu, ban yang kempes memperpendek umur ban dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Cara Menjaga Tekanan Ban Agar Tetap Optimal

Menjaga tekanan ban sesuai spesifikasi pabrik tidak hanya menghemat bahan bakar tetapi juga memperpanjang umur ban. Idealnya, tekanan ban harus diperiksa setiap minggu saat kondisi ban masih dingin. Tekanan yang tepat akan mengoptimalkan cengkeraman ban dan mengurangi gesekan berlebih.

Dampak Tekanan Ban yang Berlebihan

Meskipun tekanan ban rendah menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar, tekanan yang terlalu tinggi juga tidak disarankan. Ban yang terlalu keras mengurangi daya cengkeram, meningkatkan risiko tergelincir, dan membuat motor sulit dikendalikan. Kondisi ini juga mempercepat keausan ban di bagian tengahnya.

Waktu Terbaik untuk Memeriksa Tekanan Ban

Pemeriksaan tekanan ban paling akurat dilakukan saat ban masih dingin. Jika ban sudah berjalan cukup lama, udara di dalamnya akan mengembang akibat panas, sehingga pengukuran tekanan bisa tidak akurat.

Mengganti Ban yang Sudah Aus

Ban yang aus atau memiliki permukaan tidak rata tidak akan memberikan cengkeraman optimal, meningkatkan risiko tergelincir. Gantilah ban setiap 10.000 – 15.000 km atau ketika indikator TWI (Tread Wear Indicator) sudah terlihat.

Baca juga: Motor Mogok Setelah Terobos banjir? Ini Cara Mengatasinya

Kesimpulan

Menghemat bahan bakar motor tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi biaya operasional, tetapi juga menjaga performa kendaraan agar tetap optimal. Dengan menjaga tekanan ban menggunakan TEKIRO Tire Pressure Gauge, pengendara dapat memastikan ban selalu berada pada kondisi ideal untuk mengurangi gesekan berlebih.

Selain itu, perawatan rantai yang rutin menggunakan REXCO 25 Chain Lube akan membantu menjaga kelancaran putaran roda dan mengurangi beban mesin. Kunjungi website Indoteknik untuk mendapatkan produk-produk yang mendukung efisiensi bahan bakar dan perawatan motor Anda.