
Pernah mengalami saat mengemas paket sudah merasa rapi, tapi pas barang sampai justru pembeli mendapatkan sebaliknya? Banyak yang langsung tunjuk kurir. Tapi kenyataannya, kesalahan justru sering dimulai dari cara packing paket yang asal-asalan.
Misal, untuk barang elektronik. Biasanya barang elektronik seperti laptop perlu perlindungan tambahan seperti packing box kayu agar laptop tetap aman dari benturan dan mudah dibobol orang lain. Berikut tujuan dari packing paket, penyebab rusaknya, dan cara packing paket yang benar. Simak penjelasannya lengkapnya di bawah ini.
Daftar Isi
Tujuan Packing Paket
Alasan atau tujuan packing paket sendiri adalah untuk melindungi isi paket dari kerusakan, seperti penyok, pecah, atau rusak. Selain itu, memudahkan proses distribusi saat disusun, dibawa, dan juga saat disortir..
Pengemasan paket yang baik memberikan kesan profesional dan menghargai pembeli. Packing paket yang rapi merupakan “wajah” utama sebelum produk dilihat, hal ini tentu akan memberikan value bagi penjual dengan memberikan cara packing paket yang baik dan benar.
Penyebab Paket Rusak

Banyak sekali faktor penyebab mengapa pengemasan paket menjadi rusak. Namun, salah satu penyebab yang cukup sering ditemui adalah kesalahan dalam cara packing paket yang biasanya terjadi karena beberapa hal dianggap sepele atau kurang diperhatikan. Simak apa saja kesalahan umum saat packing paket.
Menggunakan kardus bekas yang kurang layak
Agar menghemat biaya pengeluaran, terkadang beberapa seller mengakali cara packing dengan menggunakan kardus bekas. Namun, terkadang kardus bekas memiliki kualitas yang kurang, seperti kurang kokoh dan sebagainya. Pastikan untuk menggunakan menggunakan kardus yang masih layak pakai, kuat, dan sesuai ukuran barang, agar paket tidak mudah penyok atau rusak selama proses pengiriman.
Ruang kosong pada kardus tidak diisi
Sering kali, barang yang dikirim tidak sesuai dengan ukuran kardus. Hal ini biasanya karena cara packing yang kurang tepat sehingga menyisakan banyak ruang kosong di dalamnya. Jika dibiarkan begitu saja tanpa diisi kertas atau bubble wrap, barang akan mudah bergeser, terbentur, atau bahkan rusak saat proses pengiriman. Apalagi jika paket ditumpuk-tumpuk selama perjalanan.
Label alamat tidak jelas
Hindari cara packing paket dengan menempelkan lakban di alamat atau barcode untuk menghindari kesulitan dalam menscan barcode atau membaca barcode karena pantulan pada lakban. Selain itu, lebih cepat karena reaksi dengan lem atau panas (terutama label hasil print tinta). Jika lakban mengelupas sebagian, alamat bisa ikut robek atau hilang sebagian.
Pakai lakban tipis dan kurang daya rekat
Beberapa pengirim menekan biaya untuk memilih lakban dengan kualitas yang kurang. Padahal, hal ini bisa menjadi boomerang bagi seller sendiri.Lakban dengan daya rekat rendah rentan terkelupas saat terkena tekanan atau perubahan suhu, apalagi kalau paket melalui proses pengiriman yang cukup panjang.
Pastikan memilih lakban dengan daya rekat yang sesuai agar dapat memberikan pelindung extra pada produk atau paket yang dikirim. Salah satu lakban yang bisa dipertimbangkan yaitu dengan menggunakan lakban dari Indoteknik yang memiliki ketebalan dan daya rekat yang baik.
Tanpa pelindung tambahan
Cara packing yang salah adalah kurangnya pelindung tambahan untuk pengiriman barang-barang yang mudah rusak. Misal, seperti barang elektronik yang terkadang membutuhkan pelindung box kayu sebagai tambahan. Namun, beberapa seller mengabaikan perlindungan tambahan. Hal ini bisa disiasati dengan menambahkan biaya perlindungan tambahan atau include harga asli dengan pelindung tambahan.
Overpacking tanpa perhitungan
Terlalu banyak pelindung bisa bikin barang nggak muat, atau justru menciptakan tekanan yang merusak isi. Kardus terlalu besar juga bikin barang bergerak bebas dan ongkir makin mahal. Overpacking juga jadi salah satu cara packing paket yang salah, dengan niat lebih hemat justru hal tersebut bisa saja merusak produk di dalamnya.
Pengemasan tidak disesuaikan dengan jenis produk
Kesalahan dalam cara packing paket selanjutnya adalah pengemasan tidak sesuai dengan produk. Contohnya, misal barang pecah belah namun hanya dibungkus menggunakan bubble wrap saja, padahal seharusnya membutuhkan kardus juga di dalamnya. Jangan samakan cara bungkus pakaian dengan barang pecah belah. Setiap jenis produk butuh metode pengemasan yang berbeda. Kasih stiker fragile untuk menghindari barang dibanting.
Baca juga: Cek Perlengkapan Wajib Buat Packing Barang Online Shop
Cara Packing Paket yang Mudah dan Aman

Perlengkapan di atas jika tidak digunakan secara benar dan tepat, maka paket tidak akan terlindungi dengan baik. Terdapat langkah-langkah bagaimana packing barang online yang aman dan bisa meminimalisir kerusakan pada barang.
Tentukan jenis barang
Jika barang yang dipacking biasa cukup bungkus dengan plastik packaging dan poly mailer. Namun, cara packing paket yang benar ketika ada jbarang mudah penyok, biasanya menggunakan bubble wrap dan juga kardus. Apabila barang pecah belah, bisa bubble wrap dan tambahan kardus atau box sesuai ukuran barang.
Bungkus secara rapi
Barang yang menggunakan bubble wrap, seperti makanan, skincare, barang pecah belah, dan lainnya bisa menunggu 2-3 lapisan agar lebih aman. Tetapi, jika pakai plastik, pastikan plastik tidak berlubang. Biasanya poly mailer sudah dilengkapi dengan perekat.
Cara packing paket jika menggunakan kardus dan terlalu besar, Anda bisa mengakalinya dengan mengisi kekosongannya dengan (koran, kertas, bubble wrap). Namun, jika produknya sudah dilengkapi kardus dan tidak terlalu besar, biasanya kardus atau box packaging diselimuti oleh bubble wrap lagi agar menghindari penyok akibat benturan.
Segel dengan lakban
Selanjutnya, cara packing dengan bubble wrap, lakban tiap ujung dan akhir lilitan agar tidak mudah lepas. Untuk barang berat atau bentuk tidak beraturan, tambahkan lilitan lakban ekstra di tengah. Jika menggunakan kardus, segel bagian tengah, kanan, dan kiri tutup kardus dengan metode H-seal agar paket lebih rapat dan aman.
Tempel label dan sticker dengan jelas
Saat semua sudah tersegel, pastikan meletakan label pengiriman pada bagian yang mudah terlihat. Jika tidak memiliki printer label, Anda bisa menggunakan kertas dan spidol, lal pastikan label dilapisi lakban agar tidak mudah sobek. Ketika perlu mengirimkan barang yang mudah pecah belah, Anda bisa menambahkan stiker fragile di beberapa titik paket.
Kesimpulan
Meski kerusakan paket bisa juga disebabkan oleh faktor dari pihak ekspedisi, seperti penanganan yang kurang hati-hati, seller tetap perlu mengambil peran penting dalam memastikan keamanan produk. Dengan cara packing paket yang lebih rapi, kuat, dan sesuai jenis barang, risiko kerusakan bisa ditekan semaksimal mungkin.
Rekomendasi lakban yang aman untuk ekspedisi dengan daya rekat dan perlindungan extra dapat Anda temukan dengan mudah melalui website Indoteknik. Dapatkan produk lakban merk Indoteknik dengan harga dan promo menariknya!.