Setiap proyek pembangunan dari hotel, gedung, jembatan pasti membutuhkan peralatan mesin yang mempermudah pekerjaan. Penggunaan concrete pump adalah salah satu contoh mesin yang mempermudah pekerjaan di proyek.
Berbicara soal concrete pump, mungkin Anda bertanya-tanya apa saja jenis, fungsi, hingga waktu yang tepat untuk menggunakannya. Berbagai informasi terkait alat tersebut dan waktu penggunaannya menjadi pertimbangan untuk menyelesaikan proyek pembangunan. Agar lebih jelas, simak penjelasannya berikut.
Daftar Isi
Apa Itu Concrete Pump?
Concrete pump adalah salah satu alat berat atau mesin yang dirancang khusus untuk memompa dan menyalurkan adukan beton siap pakai (ready mix) atau beton yang baru dicampur dari satu tempat ke lokasi pengecoran.
Alat ini sering juga disebut dengan pompa beton dan jadi salah satu kunci untuk proyek pembangunan. Mesin pompa beton inia mampu mengalirkan beton dengan cepat dan merata, ke area yang diinginkan.
Fungsi Concrete pump?
Saat menggunakan mesin pompa beton, hal penting yang perlu diketahui adalah fungsi dari alat tersebut. Mengetahui dengan pasti apa saja fungsinya dapat membantu Anda dalam menentukan jenis pompa yang tepat, merencanakan proses pengecoran, dan memastikan proyek berjalan lebih efisien.
Mempercepat proses pengecoran
Penggunaan mesin pompa beton yaitu bertujuan untuk mempercepat proses pengecoran. Hal ini karena pompa beton ini membantu menyalurkan adukan beton dengan volume yang lebih banyak sert merata. Proses ini tentu akan menghemat waktu dan biaya.
Memompa beton ke area sulit dijangkau
Proyek sendiri memiliki beberapa area yang sulit dijangkau, contohnya seperti basement, gang sempit, bendungan, waduk, atau tiang jembatan tinggi. Mesin pompa beton memudahkan distribusi beton ke lokasi tersebut tanpa harus memindahkan material secara manual.
Menjaga kualitas beton
Adonan beton akan tetap konsisten dari segi komposisi dan tekstur. Beton yang dialirkan melalui pompa lebih homogen dan padat, sehingga mengurangi risiko segregasi atau pemisahan material, serta memastikan hasil cor lebih kuat dan rapi.
Mendukung efisiensi biaya proyek
Penggunaan mesin pompa beton biasanya memiliki volume adonan yang tidak sedikit. Jika dikerjakan secara manual, hal ini tentu akan menghabiskan tidak hanya waktu tetapi tenaga. Sedangkan, setiap pengerjaan proyek memiliki waktu pengerjaan tertentu sehingga penggunaan pompa beton akan mengefisiensi dari segi biaya maupun waktu.
Baca juga: Ketahui Jenis Mesin Cor Mini dan Keuntungannya
Jenis-Jenis Pompa Beton
Tidak semua concrete pump itu sama. Setiap pompa beton memiliki jenis yang berbeda0beda tergantung kebutuhan proyek. Jenis dari setiap mesin pompa beton memiliki kelebihan dan perannya masing-masing. Simak penjelasan lengkapnya.
Pompa Beton Mini
Bagi Anda yang memiliki proyek seperti rumah tinggal atau pengecoran di area sempit, seperti gang-gang, penggunaan concrete pump mini lebih disarankan. Ukurannya yang compact dengan kapasitas umumnya sekitar 20–39 m³/jam dengan panjang boom ±9–12 meter membuatnya ideal untuk pengerjaan di ruang terbatas.
Concrete Pump Standar
Penggunaan concrete pump standar biasanya untuk proyek dengan kapasitas sedang, seperti bangunan 2–4 lantai Untuk proyek tersebut, trailer pump atau mixer pump cocok digunakan karena mampu menyalurkan beton dengan cepat dan merata. Panjang lengan boomnya sendiri sekitar ±18–25 meter.
Concrete Pump Long Boom
Untuk proyek bertingkat menengah, seperti gedung 5–7 lantai atau apartemen rendah, Concrete Pump Long Boom ideal. Dengan jangkauan vertikal hingga ±33 meter, alat ini memungkinkan pengecoran fleksibel tanpa perlu sering memindahkan posisi truk.
Concrete Pump Super Long Boom
Untuk proyek skala besar seperti gedung pencakar langit atau menara tinggi, Concrete Pump Super Long Boom menjadi andalan. Boom-nya menjangkau 36–58 meter, memastikan beton tersalurkan ke lantai tertinggi dengan volume dan tekanan optimal.
Pompa Beton Kodok
Bagi area yang sulit diakses seperti waduk, terowongan, bendungan, hingga jembatan. Pompa beton kodok sangat cocok digunakan karena ringan dan mudah dipindahkan, boom pendek tapi fleksibel jadi sesuai dengan area tersebut.
Kapan Sebaiknya Concrete Pump Digunakan?
Saat menggunakan pompa beton, penting untuk mengetahui kapan alat ini sebaiknya digunakan, karena setiap jenis memiliki tujuan dan kapasitas berbeda. Dengan mengetahui waktu penggunaan yang tepat, proyek dapat berjalan lebih efisien, beton tersalurkan merata, dan tenaga kerja bisa dihemat.
Proyek bertingkat atau gedung tinggi
Proses pembangunan gedung bertingkat atau high-rise membutuhkan aliran beton ke lantai atas secara cepat dan konsisten. Pada proyek seperti ini, Pompa beton Long Boom atau Super Long Boom sangat ideal karena mampu menjangkau ketinggian puluhan meter.
Volume beton
Untuk proyek dengan volume beton yang besar, seperti bendungan, waduk, atau jalan tol, penggunaan pompa beton sangat disarankan. Alat ini memungkinkan pengaliran beton secara terus-menerus dan merata, menghemat waktu dan tenaga, serta menjaga kualitas beton tetap konsisten meski jumlahnya banyak. Biasanya, Long Boom, Super Long Boom, atau Portable Pump dipilih sesuai akses lokasi dan luas area proyek.
Memompa beton ke area terbatas
Pada proyek dengan akses terbatas, seperti terowongan, basement gedung komersial, jembatan, atau area bendungan kecil, penggunaan pompa beton mini atau Portable Pump (Kodok) sangat dianjurkan.
Kesimpulan
Mengetahui jenis dan fungsinya akan memaksimalkan penggunaan mesin pompa beton. Hal ini karena setiap jenis memiliki tujuan berbeda meskipun sama-sama memiliki fungsi yang sama untuk mempercepat proses maupun menjaga kualitas pada adonan beton.
Rekomendasi concrete pump dapat Anda temukan di website Indoteknik untuk kebutuhan proyek konstruksi. Temukan berbagai mesin lain dan peralatan yang mendukung jalannya konstruksi Anda dengan harga dan promo menariknya.
