
Alternator menjadi bagian yang penting dari genset. Perannya sebagai jantung dari genset, fungsi alternator dan prinsip kerjanya sendiri saling berkaitan dalam menghasilkan listrik dari energi mekanik yang dihasilkan mesin.
Mengetahui fungsi dan prinsip kerja alternator dapat memaksimalkan penggunaannya. Tidak hanya soal penggunaan, pengetahuan jika alternator terdapat masalah juga penting agar segera ditangani dengan tepat dan menghindari kerusakan berlebih. Simak penjelasan mengenai fungsi, prinsip kerja, dan ciri-ciri kerusakannya.
Daftar Isi
Pengertian Alternator Genset
Saat membicarakan alternator mungkin beberapa orang awal dengan apa itu alternator genset? Alternator genset adalah komponen utama yang memiliki tugas untuk mengubah energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik. Bagian tersebut yang membuat genset dapat menghasilkan arus listrik. Bagian tersebut menghasilkan arus listrik dan menyalurkan daya ke peralatan terhubung.
Tanpa komponen ini, genset tak akan mampu menghasilkan daya listrik yang bisa digunakan. Meski bentuknya simpel, cara kerjanya melibatkan proses elektromagnetik yang cukup kompleks.
Fungsi Alternator Genset

Terdapat beberapa fungsi alternator yang mungkin belum Anda sadari atau ketahui. Sebelum mengetahui prinsip kerja, sebaiknya mengetahui fungsinya terlebih dahulu agar mudah dalam mengenali peran pentingnya dalam sistem genset secara keseluruhan.
Menghasilkan listrik AC
Fungsi pertama pada alternator genset adalah mengubah energi putar dari mesin genset menjadi arus listrik bolak-balik (AC). Listrik inilah yang kemudian digunakan untuk menghidupkan berbagai peralatan listrik saat sumber utama mati.
Menyuplai daya ke beban
Setelah listrik AC dihasilkan, alternator menyalurkannya ke sistem atau peralatan yang membutuhkan daya, seperti di rumah, kantor, atau area industri. Umumnya digunakan untuk kebutuhan penting yang harus tetap menyala saat listrik utama padam, seperti lampu, freezer es krim, hingga alat-alat laboratorium, dan industri.
Menjaga kestabilan tegangan
Dilengkapi sistem pengatur tegangan otomatis (AVR/Automatic Voltage Regulator) yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus. Jadi , saat peralatan menyala bersamaan, AVR akan menyesuaikan output alternator. Tanpa kemampuan ini perangkat elektronik bisa mengalami gangguan hingga kerusakan.
Bekerja sesuai frekuensi dan RPM
Fungsi selanjutnya yaitu di mana alternator harus berputar di RPM tertentu agar frekuensi listrik yang dihasilkan tetap stabil, misalnya 50 Hz. Saat RPM naik turun, frekuensi juga ikut berubah dan bisa bikin alat listrik jadi cepet rusak. Hal ini membuat putaran mesin harus dijaga konstan.
Baca juga: Cara Menghitung Kapasitas Watt Genset untuk di Rumah
Prinsip Kerja Alternator Genset
Setelah membahas fungsi alternator genset, kali ini pembahasan mengenai prinsip kerja alternator genset yang proses induksi elektromagnetik, pembangkitan listrik antara meda magnet dan kumparan. Saat menyala, mesin penggerak memutar rotor dan memicu aliran arus listrik bolak-balik (AC) pada kumparan stator.
Arus listrik tersebut distabilkan menggunakan AVR (Automatic Voltage Regulator) dan menjaga tegangan yang dihasilkan tetap stabil; meski ada perubahan beban. Dengan begitu, alternator dapat merubah energi mekanik dari mesin genset menjadi energi listrik yang bisa digunakan berbagai keperluan.
Ciri-Ciri Alternator Genset Rusak

Mengetahui fungsi alternator dan prinsip kerjanya memang penting, tapi mengetahui ciri-ciri alternator bermasalah dapat mempermudah dalam penanganannya. Alternator yang rusak bisa bikin performa genset menurun drastis atau bahkan gagal menyuplai listrik sama sekali. Beberapa tanda paling umum jika alternator rusak atau bermasalah.
Tidak menghasilkan tegangan sama sekali
Salah satu fungsi alternator genset sendiri adalah dengan menghasilkan tegangan, tapi jika alternator tidak menghasilkan tegangan sama sekali menandakan bahwa ada masalah serius pada sistem internalnya. Kemungkinan kerusakannya berasal pada regulator tegangan, gulungan kawat yang putus, hingga hilangnya magnetisasi awal pada alternator.
Overheat pada Alternator
Alternator yang mengalami panas berlebih biasanya terasa panas saat disentuh, bahkan bisa menyebabkan komponen sekitarnya ikut rusak. Biasanya hal ini terjadi akibat pendingin tidak maksimal, beba berlebih, atau korsleting pada gulungan.
Suara mendengung atau berisik
Hal ini menjadi pertanda ada komponen di dalam alternator yang aus atau tidak bekerja semestinya. Gesekan berlebih ini bisa muncul karena bearing aus atau rusak. Tidak berhenti di situ, rotor atau stator yang tidak seimbang bisa memicu getaran dan suara bising.
Keluar Bau Gosong
tanda bau gosong yang keluar biasanya timbul akibat fungsi alternator tidak berjalan semestinya. Biasanya bau gosong tercium akiat ada lilitan tembaga terbakar, selanjutnya kabel meleleh sehingga menyebabkan arus listrik tidak stabil, kemudian komponen elektrik hangus seperti dioda atau regulator. Jika mengalami hal tersebut, segera mematikan genset
Indikator lampu panel genset menyala
Panel kontrol pada genset biasanya dilengkapi dengan lampu indikator yang akan menyala saat ada masalah pada genset, termasuk pada bagian alternator. Lampu low voltage atau fault menyala, lampu indikator overload atau overheat, terakhir munculnya kode error di layar panel (jika ada). Lampu tersebut menandakan ada yang tidak beres.
Kesimpulan
Memanfaatkan fungsi alternator pada genset sesuai kapasitasnya tentu dapat menghindarkan pengguna dari kerusakan yang tidak diinginkan. Mengetahui prinsip kerja alternator dapat membantu mengetahui Membantu dalam proses instalasi dan pengoperasian genset secara benar.
Rekomendasi berbagai jenis alternator genset melalui website indoteknik.com. Temukan perkakas hingga mesin industri dengan harga dan promo menariknya.