
Jangka sorong merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur sebuah benda. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur kedalaman, diameter luar dan diameter dalam dari suatu benda atau objek secara detail dengan akurat. Alat tersebut juga memiliki beberapa jenis, ada yang digital maupun analog. Lalu, apa perbedaan jangka sorong digital dan analog?
Perbedaan metode dalam pengukuran, membuat jangka sorong membutuhkan keahlian atau teknik untuk menggunakan jangka sorong ini dengan benar. Pemilihan antara jangka sorong digital dan analog tergantung pada preferensi kebutuhan masing-masing. Berikut ini penjelasan singkat tentang perbedaan antara keduanya.
Daftar Isi
Apa itu Jangka Sorong Digital?

Jangka sorong digital atau juga dikenal sebagai kaliper digital adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur jarak atau dimensi dengan akurasi tinggi. Alat ini merupakan versi modern dari jangka sorong tradisional. Biasanya dilengkapi dengan layar digital yang menampilkan hasil pengukuran secara langsung dalam angka, biasanya dalam satuan milimeter atau inci.
Fungsi dan kegunaan jangka sorong digital
Beberapa fungsi dari jangka sorong digital yang pertama yaitu mengukur dimensi luar (outside measurement), mengukur panjang, lebar, atau diameter luar benda menggunakan rahang luar. Kedua, mengukur dimensi dalam (inside measurement), alat ini dapat mengukur diameter dalam atau jarak antara dua sisi dalam dengan menggunakan rahang dalam.
Ketiga, mengukur kedalaman (depth measurement) yaitu mengukur kedalaman lubang atau rongga dengan menggunakan batang pengukur yang terletak di ujung bawah alat. Kempat, mengukur langkah (step measurement) yaitu mengukur jarak dari permukaan satu langkah ke langkah berikutnya.
Keunggulan jangka sorong digital
Selain itu terdapat beberapa keunggulan pada jangka sorong digital. Pertama, menggunakan sensor elektronik untuk mengukur jarak dengan tingkat akurat yang sesuai. Kedua, hasil pengukuran ditampilkan dalam bentuk angka digital di layar LCD. Hal ini membuat jangka sorong digital lebih mudah dibaca.
Kemudian ketiga, biasanya dilengkapi dengan fitur tambahan seperti perhitungan langkah, kemampuan untuk mengkonversi pengukuran dan kemampuan untuk menyimpan data pengukuran sebelumnya. Terakhir, lebih mudah digunakan bagi banyak orang karena tampilan angka yang jelas dan fitur-fitur tambahan yang dapat membantu dalam pengukuran yang kompleks.
Baca juga: Kenali Jangka Sorong: Pengertian, Fungsi, Jenis & Cara Kerjanya
Cara Membaca Jangka Sorong Digital
Langkah pertama, nyalakan jangka sorong dengan menekan tombol ON. Layar akan menunjukan angka 0,00 mm atau 0,000 inci (tergantung satuan yang dipilih), Kemudian, tekan tombol zero untuk memastikan pembacaan dimulai dari 0,00 mm, selanjutnya letakan benda atau barang yang diukur di antara rahang luar dan jangka sorong. Misal, barang yang akan diukur memiliki diameter luar sekitar 12.75 mm. Maka, akan ditampilkan pada layar digitalnya berukuran 12,57. Ketika selesai, Anda dapat mematikannya.
Apa itu Jangka Sorong Analog?

Jangka sorong analog juga dikenal sebagai Vernier Caliper adalah alat pengukur presisi yang digunakan untuk mengukur panjang, kedalaman, diameter dalam, dan diameter luar suatu objek. Alat ini terdiri dari skala utama dan skala nonius (vernier), yang memungkinkan pengguna untuk membaca hasil pengukuran dengan akurasi tinggi.
Komponen Jangka Sorong Analog
Beberapa komponen dalam penggunaan jangka sorong analog yang perlu Anda ketahui mulai dari rahang tetap, rahang geser, skala utama, skala nonius, batang pengukur kedalaman, serta pengunci. Berikut beberapa penjelasannya
- Rahang Tetap (fixed jaw): Bagian yang tidak bergerak dan menjadi acuan pengukuran.
- Rahang Geser (sliding jaw): Bagian yang dapat digeser untuk menyesuaikan dengan ukuran objek yang diukur.
- Skala Utama (main scale): Skala yang terletak pada batang utama, biasanya dalam milimeter atau inci.
- Skala Nonius (vernier scale): Skala tambahan yang terletak pada rahang geser, memungkinkan pembacaan lebih detail.
- Batang Pengukur Kedalaman (depth rod): Batang tipis yang digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau rongga.
- Pengunci (lock screw): Sekrup yang digunakan untuk mengunci rahang geser pada posisi tertentu agar hasil pengukuran tidak berubah
Cara Membaca Jangka Sorong Analog
Langkah pertama dalam membaca jangka sorong yaitu melakukan pengukuran, Anda bisa menggeser rahang geser hingga rapat dengan objek yang diukur. Kedua, membaca skala utama, Anda dapat mencatat angka pada skala utama yang tepat sejajar dengan nol pada skala nonius. Selanjutnya, membaca skala nonius, yaitu dengan mencari garis pada skala nonius yang paling tepat sejajar dengan garis pada skala utama. Catat angka tersebut.
Kemudian, Anda juga bisa mengkombinasikan pembacaan, jumlahkan angka dari skala utama dan skala nonius untuk mendapatkan hasil akhir pengukuran. Selain itu terdapat cara langsung menghitung menggunakan angka. Misal, jika pada skala utama angka yang sejajar dengan nol pada skala nonius adalah 5,2 mm. Jika garis ketiga pada skala nonius sejajar dengan garis pada skala utama, dan setiap garis nonius bernilai 0,02 mm, maka nilai tambahannya adalah 3 x 0,02 mm = 0,06 mm. Hasil akhir pengukuran adalah 5,2 mm + 0,06 mm = 5,26 mm.
Kesimpulan
Perbedaan jangka sorong digital dan analog sendiri dapat digunakan sesuai kebutuhan dan selera. Jika Anda memerlukan tingkat presisi yang tinggi, kecepatan, dan kemudahan. Maka jangka sorong digital mungkin merupakan pilihan yang cocok. Namun, jika kamu mencari sesuatu yang mudah, murah, dan tidak memerlukan presisi yang sangat tinggi, jangka sorong analog bisa menjadi pilihan yang cocok.
Anda dapat menemukan berbagai jenis jangka sorong mulai dari yang manual hingga digital dengan harga yang sesuai budget, cukup kunjungi website Indoteknik, barang berkualitas dan pengiriman lebih cepat!